MENGENAL VELG FORGING: JEPANG vs AMERIKA
Velg memiliki beberapa teknik produksi forged atau forging (velg tempa) adalah salah satunya. Secara teknis, forged merupakan proses pembuatan velg yang rumit. Pasalnya forging merupakan proses memampatkan billet aluminium solid dengan penekanan ekstrem.
Menurut kamus bahasa inggris Forging adalah; to form (metal) by a mechanical or hydraulic press, atau memanipulasi metal dengan cara mekanis atau tekanan hidrolik. Namun sekurangnya ada 2 versi proses pembuatan velg forging berdasarkan karakter produk dan merek dari mana ia berasal. Biasanya dibagi menjadi forging Jepang dan Amerika.
Forging versi Jepang artinya dilakukan oleh kebanyakan pabrikan velg asal Negeri Matahari Terbit dengan proses memadatkan aluminium alloy dengan cara ditekan oleh mesin berbobot 8.000-10.000 ton dalam temperatur tinggi. Sehingga divolume material tersebut mengecil, menjadi lebih padat dan kuat. Penekanan tersebut sekaligus mencetak bentuk velg.
Sementara forging versi pabrikan velg Amerika menggunakan aluminium billet tipe T-6061 yang juga dipakai dalam industri pesawat terbang yang juga dipadatkan. Bedanya, material T-6061 yang sudah padat dan solid kemudian mulai dibentuk menggunakan mesin CNC, sesuai dengan desain yang sudah dirancang secara tiga dimensi melalui komputer. Dalam memahat material solid menjadi sebuah velg, bahan baku yang sudah menjadi blank forged diputar hingga mendapatkan desain yang diinginkan.
Karena dibuat dari material yang solid, maka konstruksi velg forged sangat kuat dan padat. Tidak ada gelembung udara yang terperangkap di dalam velg, seperti yang biasanya ditemukan jenis velg casting. Selain itu karena materialnya punya bobot yang kecil, otomatis velg ini juga punya berat yang ringan.
Dengan model dan ukuran yang sama, velg hasil Forging bisa lebih ringan hingga 40 kg per mobil dan lebih kuat. Jika velg casting ukuran 20x8,5 inci bisa punya bobot sekitar 17-20 kg, maka velg
forged hanya berbobot 12-15 kg saja untuk ukuran dimensi yang sama bahkan di beberapa tipe tertentu memiliki bobot di bawah 10 kg. Velg forged biasanya juga dipakai untuk mobil balap karena bobotnya yang ringan. Produsen velg Jepang yang menerapkan forged di velg kompetisi adalah Rays Engineering dan TWS
Oh ya, antara forged versi Jepang dan Amerika juga dibedakan dari finishing-nya. Kebanyakan velg forged Jepang memakai finishing cat berwarna-warni seperti yang ditawarkan Volk Racing, SSR Wheels, Enkei dan sebagainya. Namun tidak begitu dengan TWS, brand yang identik dengan velg forged tersebut malah mengekspos finishing asli aluminium yang dipakainya, seperti umumnya velg forged Amerika.
Proses pembuatan yang membutuhkan teknologi tinggi membuat harga velg forged menjadi mahal. Itulah sebabnya produsen velg forged membuat produknya secara eksklusif, karena harganya yang mahal dan segmentasi pasarnya sangat terbatas.
Selain itu di bawah ini adalah beberapa keunggulan velg forged lainnya:
Walaupun dipadatkan, namun bobotnya jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan velg casting/cetak.
Tidak ada gejala keropos.
Menunjang sensasi berkendara performa tinggi, karena velg kuat dan ringan.
Lebih eksklusif, karena jumlah produksinya lebih sedikit dibanding velg casting. Pada beberapa merek, bisa memesan velg dengan spesifikasi khusus (special order).